Memasang NodeJS di Windows

Ide tulisan ini berawal dari bincang saya dengan seorang pembaca mengenai pembuatan bot Telegram. Waktu itu dia bertanya apakah tutorial bot yang menggunakan Node.js bisa dia ubah menjadi PHP? Saya balik tanya, mengapa tidak menggunakan Node.js saja? Ternyata dia beralasan lebih paham memakai PHP, juga karena dia memakai Windows dan belum pernah memakai Node.js di Windows.

Wah, ternyata saya juga belum pernah memasang Node.js di Microsoft Windows.
Jadilah artikel ini ditulis; selain untuk mengetahui bagaimana cara memasang Node.js di Windows, juga untuk menjajal apakah skrip bot Node.js yang saya tulis di lingkungan Linux bisa berjalan di lingkungan Windows.
Sejujurnya, saya rasa memasang Node.js di Windows tidak akan serepot ketika saya memasangnya di Debian. Maklum, paket nodejs di Debian Sid kala itu masih mentok di versi 6 sementara saya menginginkan versi teranyar.

Windows sendiri kini memiliki banyak pilihan cara memasang paket, misal melalui berkas biner seperti umumnya, atau melalui Chocolatey dan Ninite. Namun dalam artikel ini akan ditunjukkan cara yang biasa saja; menggunakan binary dari situs Node.js.

Berikut langkah-langkah memasang Node.js di Microsoft Windows:

  1. Unduh installer dari situs web Node.js. Ada dua jenis Node.js; (1) yang LTS, dan (2) yang terkini (current). Saya sarankan unduh yang LTS saja.
  2. Klik ganda berkas .msi yang tadi diunduh untuk memulai pemasangan. Cukup Accept pada pilhan dan kemudian klik tombol Next dan Next seperti biasanya. Tentunya setelah membaca apa pilihannya, jangan asal main klik Next saja.

    Jendela installer Node.js di Windows
  3. Tunggu hingga proses pemasangan selesai.

Setelah pemasangan selesai, Node.js telah siap untuk dipakai dan bisa diakses melalui menu di Start Menu atau dengan memanggilnya dalam Command Prompt, Powershell atau perkakas serupa.

Jendela Command Prompt ketika menjalankan node, npm dan skrip nodejs

Seperti tampak pada gambar di atas, kita bisa mengetahui versi node yang terpasang dengan menjalankan perintah node -v, dan versi npm berapa yang terpasang dengan menjalankan perintah npm -v.
Tampak juga skrip kbbi.js yang saya buat di Linux bisa dijalankan dengan sempurna di Windows.

Kesimpulan yang saya ambil adalah bahwa memasang Node.js (teranyar) di Windows jauh lebih mudah dibanding ketika saya memasang Node.js teranyar di Debian Sid. Mungkin bedanya hanya di masalah update saja; di Debian Node.js akan ikut dimutakhirkan ketika sistem dimutakhirkan, sementara di Windows kita mesti kembali mengunduh installer Node.js versi teranyar dan memasangnya ulang. Namun sepertinya jika memasang Node.js melalui Chocolatey, proses update juga akan sama mudahnya dengan di Debian.

Yang patut menjadi perhatian adalah jika Anda berniat membuat proyek Node.js dan memasangnya (deploy) di server Linux, gunakan penyunting teks yang bisa membaca dan mengatur new line yang dimengerti Linux dan Windows, misal menggunakan Notepad++ atau Sublime. Saya sendiri kurang jelas mengenai implikasi teknisnya, namun setidaknya teks akan ditampilkan sama ketika dibuka di Linux ataupun ketika dibuka di Windows.